BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Proses
perencanaan pendidikan
Abin
Syamsuddin menjelaskan bahwa perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan
masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan sebagai tugas dari perencanaan
pendidikan.[1]
Yang menjadi masalah utama dalam perencanaan pendidikan adalah proses penyiapan
konsep keputusan yang akan dilaksanakan pada masa depan, terutama berkaitan
dengan permintaan masyarakat, kepemimpinan politik, intelektual, sosial, tenaga
kerja, dan prediksi hasil pendidikan yang dibutuhkan pada masa yang akan
datang.[2]
Secara
metodologis, perencanaan pendidikan harus rational
atau systematic planning, yaitu
menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik berfikir sistematis dan ilmiah.
Oleh karena itu perencanaan harus menggunakann serangkaian proses dan
langkah-langkah perencanaan yang sistematis, rasional, efektif dan efisien.[3]
Tahapan-tahapan dalam proses
perencanaan pendidikan pada prinsipnya pada semua tataran sistemnya dapat
dijelaskan sebagai berikut.[4]
1. Idenitfikasi Masalah
Kebutuhan
akan perencanaan muncul sebagai akibat semakin intensif dan kompleksnya
permasalahan yang muncul dalam masyarakat modern, Suatu permasalahan terjadi
apabila suatu aktifitas atau kejadian menyimpang dari yang seharusnya terjadi,
permasalahan-permasalahan seperti jumlah penduduk, kebutuhan akan tenaga
kerja,serta penggunaan perkembangan ilmu pengetahuan yang sembarangan,
menempatakan intitusi pendidikan diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah
tersebut.
Mendefinisikan
permasalahan perencanaan pendidikan merupakan Gambaran dan rumusan batasan
permasalahan pendidikan sangat penting dan strategis, karena setiap kegiatan
yang akan dirumuskan dalam proses perencanaan harus diarahkan dalam kerangka
pemecahan masalah. Kebutuhan akan perencanaan muncul sebagai akibat semakin
intensif dan kompleksnya permasalahan yang muncul dalam masayarakat.[5]
Untuk
menanggulangi permasalahan, baik social maupun fisikal serta untuk mengatasi
perencanaan pendidika yang saat ini masih belum cukup memadai, maka format
aktivitas perencanaan dengan dipandang dari berbagai segi, antara lain:
a. Dari segi umum, perencanaan pendidikan
adalah suatu penelitian, pengembangan teori dan teknik, penggambaran rencana
pada tingkat local, regional maupun nasional dan global.
b. Dari segi fisik, perencanaan pendidikan
adalah perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek gedung
sekolah, tata ruang, kegiatan pembelajaran dan lainnya.
c. Dari segi social, perencanaan pendidikan
adalah tinjauan yang merefleksikan orang , perencanaan kurilkulum, tinjauan
kebutuhan tenaga kerja dan social.
d. Dari segi administrasi, perencanaan
pendidikan adalah control pengembangan, pembuatan keputusan, manajemen operasi,
control inventaris.[6]
2. Konseptualisasi
dan rancangan rencana
Mengkonsepsikan dan merancang rencana
Perencanaan pendidikan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat menilai
efektifitas berbagai program yang ditanganinya.
Pekerjaan perancanaan pendidikan memerlukan
interpretasi ringkas mengenai kebutuhan masyarakat dan cara memenuhinya. Dalam
hal ini perencanaaan harus mengidentifikasi kecenderungan umum dan mengkonsepsikan
rencana yaitu:
a.
Menentukan
tujuan dan sasaran pendidikan.
b.
Merancang
rencana pendidikan.[7]
3.
Evaluasi rencana
Evaluasi rencana
dapat dikatakan sebagai kegiatan Penilaian berkaitan dengan
kemajuan/perkembangan dan penemuan penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
suatu rencana. Penilaian yang dilakukan juga bermanfaat untuk melihat rangkaian
kegiatan dalam proses perencanaan.[8]
4.
Spesifikasi rencana
Seseorang
perencana pendidikan dalam menentukan pekerjaan yang akan berhadapan dengan
berbagai kekuatan dan kepentingan akan mempengaruhi proses perumusan
perencanaan. Oleh karena itu seorang perencana harus mampu memformulasikan
rancangan pendidikan[9]
Untuk dapat memformulasikan rancangan pendidikan harus mampu menganalisa bidang
telaahan permasalahan pendidikan. Adapun langkah-langkah dalam menganalisa
bidang telaahan permasalahan pendidikan adalah sebagai berikut.[10]
a. Mempelajari bidang telaah dan
sistem-sistem sub bidang telaah
b. Mengumpulkan data
c. Mengolah data
d. Peramalan masa depan
5.
Implementasi rencana
Perencanaan
kebijakan pendidikan menyangkut pengembangan pedoman umum tindakan oleh
sekelompok orang tertentu (elected
effecials). Perencanaan program pendidikan menyangkut persiapan
rencana-rencana yang spesifik disertai prosedur-prosedur untuk diterapkan oleh
institusi/organisasi administrasi pendidikan dalam kerangka sistem pendidikan
yang ada.[11]
Rencana
pendidikan akan mengarahkan proses pembuatan keputusan dengan memperhatikan
pengembangan program-program pendidikan dan alat-alat yang dibutuhkan untuk
menjalankannya.
6.
Monitoring dan evaluasi rencana
Monitoring perencanaan yang sedang
berlangsung memungkinkan suatu alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses
implementasi. Penjadwalan dapat digunakan untuk mengindentifikasi setiap
aktivitas yang dilaksanakan.[12]
Keseluruhan
proses di atas merupakan rangkaian yang tak dapat dipisahkan antara satu dan
yang lainnya, sebab proses di atas turut menentukan dalam pencapaian tujuan
pembangunan nasioanal, utamanya dalam pembangunan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses
perencanaan pendidikan dibutuhkan agar pelaksanaan perencanaan pendidikan
berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada yaitu prinsip rasional dan
sistematis.
Proses
perencanaan pendidikan yang dimaksud adalah sebagai berikut
1. Mendefinisikan permasalahan perencanaan
pendidikan
2. Analisis bidang telaah permasalahan
perencanaan
3. Mengkonsepsikan dan merancang rencana
4. Mengevaluasi rencana-rencana
5. Implementasi rencana
6. Memantau pelaksanaan rencana dan umpan
balik bagi perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani. Dasar-dasar
Kependidikan, Cet. I, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Muhtady. Proses
Perencanaan Pendidikan. http://teguhfuady.blogspot.com/2010/05/proses-perencanaan-pedidikan.html.
Saefudin, Ahmad. Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pendidikan. http://ahmadsaefudinalghosyeh.wordpress.com.
Syaefuddin Sa’ud, Udin, Abin Syamsuddin
Makmun. Perencanaan Pendidikan_suatu
pendekatan komprehensif. Cet. IV;
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Tirtarahardja, Umar & S. L. La Sulo. Pengantar Pendidika. Edisi Revisi; Cet.
II, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
[1] Hamdani, Dasar-dasar
Kependidikan, ( Cet. I, Bandung: Pustaka Setia, 2011) h. 35.
[2] Ibid., h. 37.
[3] Ibid., h. 40.
[4] Udin Syaefuddin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun¸ Perencanaan Pendidikan_suatu pendekatan komprehensif, (Cet. IV; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009)h. 45.
[5] Umar tirtarahardja
& S. La Sulo, Pengantar Pendidikan.(Edisi Revisi; Cet. II, Jakarta:Rineka
Cipta, 2005) h. 80
[6] Udin Syaefuddin Sa’ud, Abin Syamsuddin
Makmun, Perencanaan pendidikan, ( Bandung: Rosda karya, 2009), h. 51.
[7] Ibid, h, 124.
[8] Ahmad Saefudin, Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pendidikan (makalah) (http://ahmadsaefudinalghosyeh.wordpress.com).
[9] Muhtady, Proses Perencanaan
Pendidikan, (http://teguhfuady.blogspot.com/2010/05/proses-perencanaan-pedidikan.html)
[10] Udin Syaefuddin Sa’ud, Abin Syamsuddin Makmun., Perencanaan Pendidikan_suatu pendekatan komprehensif, (Cet. IV; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009)h. 84.
[11] Ibid, h. 199.
[12] Ibid.
No comments:
Post a Comment