BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah
makluk individu dan makluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai
mahluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak
dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu
hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dlam berbagai
bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi
interaksi. Dengan demikian, kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan
proses interaksi komonikasi, baik antara interaksi dalam lingkungan, interaksi
dengan sesamanya, maupun interaksi dengan tuhannya, baik itu disengaja atau
tidak disengaja.
Daari berbagai
bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada istilah
interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam
suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Oleh karna itu, interaksi
edukatif perlu dibedakan dari bentuk interaksi yang lain. Dalam arti yang lebih
spesifik pada bidang pengajaran, dikenal adanya istilah interaksi belajar
mengajar. Dengan kata lain apa yang di namakan interaksi edukatif secara khusus
adalah sebagai interaksi belajar mengajar.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari interaksi edukatif ?
2.
Bagaimana model-model interaksi edukatif dan rancangan
tentang model-model tersebut ?
3.
Apa prinsip-prinsip yang terkandung dalam interaksi
edukatif ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Interaksi Edukatif
Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu
ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran dalam arti yang lebih spesifik
pada bidang pengajaran, dikenal adanya istilah interaksi belajar
mengajar.Dengan kata lain interkasi edukatif adalah sebagai interkasi belajar
mengajar.[1]
Interaksi yang dikatakan sebagai interaksi edukatif, apabila secara
sadar mempunyai tujuan untuk mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah
kedewasaannya. Kegiatan komunikasi bagi diri manusia merupakan bagian yang
hakiki dalam kehidupannya. Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif
sebenarnya komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang
lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu, tidak semua bentuk dan kegiatan
interaksi dalam suatu kehidupan berlangsung dalam suasana interaksi edukatif,
yang didesain untuk suatu tujuan tertentu. Demikian juga tentunya hubungan
antara guru dan siswa, anak buah dengan pimpinannya, antara buruh dengan
pimpinannya serta lain-lain.[2]
Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi
antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru
sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Dalam proses
interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-komponen,
komponen-komponen tersebut dalam berlangsungnya proses belajar tidak dapat
dipisah-pisahkan. Dan perlu ditegaskan bahwa proses teknis ini juga tidak dapat
dilepaskan dari segi normatifnya, segi normatif inilah yang mendasari proses
belajar mengajar. Interaksi edukatif yang secara spesifik merupakan proses atau
interaksi belajar mengajar itu, memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan
bentuk interaksi yang lain.
B.
Model-model Interaksi Edukatif
Metode
atau model yang ada dalam interaksi edukatif , sebagai berikut :
a.
Model interaksi edukatif dalam kelas
1.
Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang paling umum atau paling banyak
digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode ceramah merupakan salah
satu metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran
kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ada beberapa alasan mengapa metode
ceramah sering digunakan, alasan ini merupakan sekaligus menjadi keunggulannya.
Keunggulan-keunggulannya adalah:
a)
Guru lebih mudah untuk
menguasai kelas.
b)
Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
c)
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
d)
Mudah mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran.
Guru
mudah menerangkan pelajaran dengan baik. Di samping keunggulan-keunggulan
tersebut, metode ceramah juga memiliki kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahannya adalah:
a)
Mudah terjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
b)
Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar
menerimanya.
c)
Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
2.
Metode Tanya Jawab
adalah interaksi dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa
pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Keunggulan-keunggulan dari
metode tanya jawab adalah:
a)
Pertanyaan menarik dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sekalipun ketika siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali semangat dan hilang
kantuknya.
b)
Menjadikan siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berpikir,
termasuk daya ingatan.
c)
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Adapun
kelemahan-kelemahan dari metode tanya jawab ini adalah:
a)
Siswa merasa takut, Apabila nanti tidak dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
b)
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir
dan mudah dipahami siswa.
c)
Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
3.
Metode Diskusi atau Metode Musyawarah
Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan
bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa untuk
saling bertukar pendapat, informasi, maupun pengalaman masing-masing dalam
memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.
Beberapa keunggulan dari metode diskusi, yaitu:
a)
Siswa memperoleh kesempatan untuk berpikir.
b)
Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan
aspirasinya secara bebas.
c)
Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
Adapun beberapa kelemahan-kelemahan
penggunaan metode diskusi, di antaranya:
a)
Diskusi terlalu menghabiskan waktu.
b)
Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan
menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka cenderung mereka tidak sanggup
berdiskusi.
c)
Kadang-kadang guru tidak dapat memahami cara-cara melaksanakan
diskusi, maka kecenderungannya diskusi tanya jawab.
4.
Metode Demonstrasi atau Eksperimen
Metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa metode
demonstrasi digunakan untuk memperagakan tentang suatu proses, situasi, atau
benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan tujuan
menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga materi pelajaran yang disampaikan akan lebih
berkesan bagi siswa dan membentuk pemahaman yang mendalam dan sempurna.
Keunggulan-keunggulan metode demontrasi adalah:
a)
Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.
b)
Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu
saluran pikiran yang sama.
c)
Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah.
Kelemahan-kelemahan metode
demontrasi adalah:
a)
Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
b)
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik.
c)
Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran lain.
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di
mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajar.[3]
Keunggulan-keunggulan
metode eksperimen adalah:
a)
Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru
atau buku saja.
b)
Dapat mengembangkan sikap untuk studi eksploratis tentang sains dan
teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuan.
Kelemahan-kelemahan metode
eksperimen adalah:
a)
Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
b)
Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang
tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
c)
Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan dan ketabahan.
d)
Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan
kemampuan dan pengendalian.
5.
Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan (Role Playing Method)
Istilah sosiodrama dan bermain peranan (role playing)
dalam metode merupakan dua istilah yang kembar, bahkan di dalam pelaksanaannya
dapat dilakukan dalam waktu bersamaan dan silih berganti. Sosiodrama
dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk
tingkah laku dalam hubungan sosial. Pada metode bermain peranan, titik
tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam
suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi
Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini sebagai berikut:
a)
Bila sosiodrama baru ditetapkan dalam pengajaran, maka hendaknya
guru menerangkannya terlebih dahulu teknik pelaksanaanya, dan menentukan
diantara siswa yang tepat untuk memerankan lakon tertentu, secara sederhana
dimainkan di depan kelas
b)
Menerapkan situasi dan masalah yang akan dimainkan dan perlu juga
diceritakan jalannya peristiwa dan latar belakang cerita yang akan dipentaskan
tersebut.
c)
Pengaturan adegan dan kesiapan mental dapat dilakukan sedemikian
rupa.
d)
Setelah sosiodrama itu dalam peuncak klimas, maka guru dapat
menghentikan jalannya drama. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan
pemecahan masalah dapat diselesaikan secara umum, sehingga penonton ada
kesempatan untuk berpendapat dan menilai sosiodrama yang dimainkan. Sosiodrama
dapat pula dihentikan bila menemui jalan buntu.
e)
Guru dan siswa dapat memberikan komentar, kesimpulan atau berupa
catatan jalannya sosiodrama untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Kebaikan Metode Sosiodrama Bermain Peranan sebagai berikut :
a)
Dapat
berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan
pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan.
b)
Sangat
menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
antusias.
c)
Membangkitkan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa
kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi.
Kelemahan
metode sosiodrama dan bermain peranan ini terletak pada :
a)
Sosiodrama dan bermain peranan memelrukan waktu yang relatif
panjang/banyak.
b)
Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru
maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya.
c)
Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerlukan suatu adegan tertentu.
6.
Metode psikodrama
Istilah psikodrama adalah tehnik bermain peran guna upaya
pemecahan masalah psikis yang dialami oleh individu dan dituangkan dalam bentuk
permainan peran dengan menggunakan metode drama. Psikodrama yaitu suatu cara
mengekplorasi jiwa manusia melalui aksi dramatik artinya memainkan sebuah peran
tetapi tidak bersungguh-sungguh.
Kelebihan metode psikodrama :
a)
Mengembangkan kreativitas siswa (dengan peran yang dimainkan siswa
dapat berfantasi).
b)
Memupuk kerjasama antara siswa.
c)
Menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama.
d)
Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
e)
Memupuk keberanian berpendapat di depan kelas.
Kekurangan
metode psikodrama :
a)
Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan tujuan tak
tercapai.
b)
Pendengar (siswa yang tak berperan) sening mentertawakan tingkah
laku pemain sehingga merusak suasana.
2.
Model interaksi edukatif diluar kelas
1.
Metode karya wisata
Metode karya
wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh
pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan
peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian
dibukukan.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a)
Karyawisata
menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam
pengajaran.
b)
Membuat
bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c)
Pengajaran
dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan
metode karyawisata sebagai berikut :
a)
Memerlukan
persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b)
Memerlukan
perencanaan dengan persiapan yang matang.
c)
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d)
Memerlukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak- gerik anak didik di lapangan.
e)
Biayanya
cukup mahal.
Karena itu dikatakan teknik karya
wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu
tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki
sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada,
dan sebagainya. Teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan
sebagai berikut: Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat
memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut
menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin
dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam
pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar,
meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil
kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa
mata pelajaran.
2.
Metode pemberian tugas dan resitasi
Metode resitasi (penugasan)
adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Jadi, bisa disimpulkan bahwa metode tugas dan
resitasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas
tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi
pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga
siswa akan terangsang untuk belajar
aktif baik secara individual maupun kelompok.
Keunggulan-keunggulan metode tugas dan resitasi adalah:
a)
Baik
sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
b)
Memupuk
rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
c)
Memberikan
kebiasaan siswa untuk giat belajar.
d)
Memberikan
tugas siswa untuk sifat yang praktis.
Kelemahan-kelemahan
metode tugas dan resitasi adalah:
a)
Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan
meniru pekerjaan orang lain.
b)
Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum
mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya
merasa mudah menyelesaikan tugas tersebut.
c)
Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan,
maka ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh.
C.
Prinsip-prinsip Dalam
Interaksi Edukatif
Dalam rangka menjangkau dan memenuhi sebagian besar kebutuhan anak
didik, dikembangkan beberapa prinsip dalam interaksi edukatif , dengan harapan
mampu menjembatani dan memecahkan masalah yang sedang guru hadapai dalam
kegiatan interaksi edukatif. Prinsip tersebut harus dikuasai oleh guru agar
dapat tercapai tujuan pengajaran. Prinsip - prinsip tersebut adalah.[4]
1)
Prinsip Motivasi : Agar setiap anak dapat memiliki motivasi dalam
belajar. Apabila anak didik telah memiliki motivasi dalam dirinya disebut
motivasi intrinsik, sangat memudahkan guru memberikan pelajaran , namun apabila
anak tersebut tidak meilikinya, guru akan memberikan motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi yangbersumber dari luar diri anak didik tersebut dan dapat berbentuk
ganjaran, pujian , hadiah dan sebaginya.
2)
Prinsip Berangkat dari Persepsi yang Dimiliki : Bila ingin bahan
pelajaran mudah dikuasai oleh sebagian atau seluruh anak, guru harus
memperhatikan bahan apersepsi yang dibawa anak didik dari lingkungan kehidupan
mereka. Penjelasan yang diberikan mengaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan
anak didik akan memudahkan mereka menanggapi dan memahami pengalaman yang baru
dan bahkan membuat anak didik memusatkan perhatiannya.
3)
Prinsip Mengarah kepada Titik Pusat Perhatian Tertentu atau Fokus
Tertentu:[5]
Pelajaran yang direncanakan dalam suatu pola tertentu akan mampu mengaitkan
bagian-bagian yang terpisah dalam suatu pelajaran. Tanpa suatu pola, pelajaran
dapat terpecah-pecah dan para anak didik akan sulit memusatkan perhatian .
Titik pusat akan tercipta melalui upaya sebagai berikut :
a)
Merumuskan masalah yang hendak dipecahkan
b)
Merumuskan pertanyaan yang hendak dijawab
c)
Merumuskan konsep yang hendak ditemukan
d)
Membatasi keluasan dan kedalaman tujuan belajar serta
e)
Memberikan arah kepada tujuannya
4)
Prinsip Keterpaduan : Keterpaduan dalam pembahasan dan peninjauan
akan membantu anak didik dalam memadukan perolehan belajar dalam kegiatan
interaksi edukatif.
5)
Prinsip Pemecahan Masalah yang Dihadapi : Salah satu indikator
keandaian anak didik banyak ditemukan oleh kemampuan untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya. Pemecahan masalah dapat mendorong anak didik untuk lebih
tegar dalam menghadapi berbagai masalah belajar dan anak didik akan cepat
tanggap dan kreatif.
6)
Prinsip Mencari, Menemukan dan Mengembangkan Sendiri : Guru yang
bijaksana akan membiatkan dan memberi kesempatan kepada anak didik untuk
mencari dan menemukan sendiri informasi. Kepercayaan anak didik untuk selalu
mencari dan menemukan sendiri informasi adalah pintu gerbang kearah CBSA yang
merupakan konsep belajar mandiri yang bertujuan melahirkan anak didik yang
aktif – kreatif.
7)
Prinsip Belajar Sambil Bekerja : Artinya belajar sambil melakukan
aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil untuk anak didik sebab kesan yang
didapatkan anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik.[6]
8)
Prinsip Hubungan Sosial : Hal ini untuk mendidik anak didik terbiasa
bekerja sama dalam kebaikan. Kerja sam memberikan kesan bahwa kondisi
sosialisasi juga diciptakan di kelas yang akan mengakrabkan hubungan anak didik
denga anak didik lainnya dalam belajar.
9)
Prinsip Perbedaan Individual : Sudut pandang untuk melihat aspek
perbedaan anak didik adalah segi bilologis, intelektual dan psikologis.Semua
perbedaan ini memudahkan guru melakukan pendekatan edukatif kepada setiap anak
didik. Banyak kegagalan guru menuntaskan penguasaan anak didik terhadap bahan
pelajaran salah satunya disebabkan karena guru gagal memahami sifat anak didik
secara individual.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Interaksi edukatif adalah interaksi yang
berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran dalam
arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran,dikenal adanya istilah
interaksi belajar mengajar.Dengan kata lain interkasi edukatif adalah sebagai
interkasi belajar mengajar.
Adapun model-model interaksi edukatif dan
rancangannya adalah sebagai berikut :
a. Model interaksi
edukatif dalam kelas
1. Metode Ceramah
Metode
ceramah merupakan metode yang paling umum atau paling banyak digunakan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode ceramah merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran kepada siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
2.
Metode Tanya Jawab
adalah interaksi dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa
pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
3.
Metode Diskusi atau Metode Musyawarah
Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan
bersama-sama
4.
Metode Demonstrasi atau Eksperimen
Metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di
mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajar
5.
Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan (Role Playing Method)
Istilah sosiodrama dan bermain peranan (role playing) dalam metode
merupakan dua istilah yang kembar, bahkan di dalam pelaksanaannya dapat
dilakukan dalam waktu bersamaan dan silih berganti
6.
Metode psikodrama
Istilah psikodrama adalah tehnik bermain peran guna upaya pemecahan
masalah psikis yang dialami oleh individu dan dituangkan dalam bentuk permainan
peran dengan menggunakan metode drama
b.
Model interaksi edukatif diluar kelas
1.
Metode karya wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang
terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.
2.
Metode pemberian tugas dan resitasi
Metode resitasi (penugasan)
adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang terkandung
dalam interaksi edukatif :
a.
Prinsip Motivasi
b.
Prinsip Berangkat dari Persepsi yang Dimiliki
c.
Prinsip Mengarah kepada Titik Pusat Perhatian Tertentu atau Fokus
Tertentu
d.
Prinsip Keterpaduan
e.
Prinsip Pemecahan Masalah yang Dihadapi
f.
Prinsip Mencari, Menemukan
dan Mengembangkan Sendiri
g.
Prinsip Belajar Sambil Bekerja
h.
Prinsip Hubungan Sosial
i.
Prinsip Perbedaan Individual
[2] Djamarah, Syaiful Bahri,.Guru
dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.hlm.25
[3]Syaiful Bahri Djamarah,.2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.hlm.
[4] Djamarah, Syaiful Bahri,.Guru dan Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta.h:94
[5]
http://blog.tp.ac.id/tag/analisis-model-interaksi-edukatif
No comments:
Post a Comment